No Offense
Terbentuknya proyek penuh dadakan ini untuk mempersiapkan tampil pada pesta muda-mudi "People on Sync" kala itu. Lalu, sampai lah pada hilir mudik dibeberapa pesta oleh pegiat skena yang berada di Kalimantan Utara, salah satunya Gigs Besok Kerja (GBK) Vol. 3 yang menurut kami memiliki crowd yang sangat mewah. Akhirnya, tiba di perhelatan pesta underground yang cukup veteran yaitu, Lantank Teriak Vol. 5 dan mewajibkan setiap lineup band harus memiliki satu buah karya sebagai syarat pemberkasan.
Unit Alternative/Almost Rock yang terbentuk di ibu kota provinsi Kaltara, Bulungan ini akhirnya memproduksi single perdananya. Yakni, "Sense of Loss", dan memberanikan diri untuk merilis diberbagai platform musik digital. Sebuah pembuktian untuk band yang baru terbentuk. Tak dibiarkan hanya sebagai file di folder dengan format MP3 berlarut, kami dengan percaya dirinya mengarsipkan diberbagai platform musik digital dan streaming. Sebuah keputusan nekat pada karya pertama.
Namun, dari segi musikalitas "No Offense" masih meraba harus kemana arahnya kelak. Saat ini, kami masih nyaman memainkan gaya 'American Youth Style' dengan alunan reverb, overdrive, dan distorsi tipis seperti musik sekumpulan anak muda amerika yang saat ini sedang kami sorot permainannya. Seperti halnya, Loathe, Teenage Wrist, dan Nothing.
Sense of Loss menjadi cikal bakal dalam perjalanan bermusik, Rohil Fidiawan M, Sachrin Fadullah Hasan, Juliansyah, Wahyudiani. Dengan segala keterbatasan, mulai dari rekaman, alat kolektif dan proses produksi yang penuh perjuangan. Soal layak atau tidaknya karya kami ini, biarkan saja ini berpulang kepada telinga pendengar dan tidak melulu menunggalkan interpretasi dari hakikat lagu.
No Offense lewat Sense of Loss sedang mengakumulasi segala bentuk kehilangan dari mana pun itu berasal. Mulai dari percintaan, orang terdekat, keluarga, hingga sahabat. Dengan perpaduan nuansa reverb, overdrive yang kental serta disisipkan ambience, Sense of Loss berubah menjadi kecemasan yang patut diwaspadai bagi pendengar.
Selamat cemas mendengarkan Sense of Loss, semoga segala keputusan yang kita rasakan dapat menjelma menjadi senang. Semestinya, ini merupakan awal dari kami untuk memulai semuanya.
Unit Alternative/Almost Rock yang terbentuk di ibu kota provinsi Kaltara, Bulungan ini akhirnya memproduksi single perdananya. Yakni, "Sense of Loss", dan memberanikan diri untuk merilis diberbagai platform musik digital. Sebuah pembuktian untuk band yang baru terbentuk. Tak dibiarkan hanya sebagai file di folder dengan format MP3 berlarut, kami dengan percaya dirinya mengarsipkan diberbagai platform musik digital dan streaming. Sebuah keputusan nekat pada karya pertama.
Namun, dari segi musikalitas "No Offense" masih meraba harus kemana arahnya kelak. Saat ini, kami masih nyaman memainkan gaya 'American Youth Style' dengan alunan reverb, overdrive, dan distorsi tipis seperti musik sekumpulan anak muda amerika yang saat ini sedang kami sorot permainannya. Seperti halnya, Loathe, Teenage Wrist, dan Nothing.
Sense of Loss menjadi cikal bakal dalam perjalanan bermusik, Rohil Fidiawan M, Sachrin Fadullah Hasan, Juliansyah, Wahyudiani. Dengan segala keterbatasan, mulai dari rekaman, alat kolektif dan proses produksi yang penuh perjuangan. Soal layak atau tidaknya karya kami ini, biarkan saja ini berpulang kepada telinga pendengar dan tidak melulu menunggalkan interpretasi dari hakikat lagu.
No Offense lewat Sense of Loss sedang mengakumulasi segala bentuk kehilangan dari mana pun itu berasal. Mulai dari percintaan, orang terdekat, keluarga, hingga sahabat. Dengan perpaduan nuansa reverb, overdrive yang kental serta disisipkan ambience, Sense of Loss berubah menjadi kecemasan yang patut diwaspadai bagi pendengar.
Selamat cemas mendengarkan Sense of Loss, semoga segala keputusan yang kita rasakan dapat menjelma menjadi senang. Semestinya, ini merupakan awal dari kami untuk memulai semuanya.
No Offense
Rohil Fidiawan M - Guitars
Juliansyah - Bass
Wahyudiani - Drums
Sachrin Fadullah H - Vocal/Guitars
Post a Comment