Abodmu : on air
Abodmu, merupakan salah satu media alternatif yang mencoba ada, menghadirkan tambahan informasi untuk ikut meramaikan kancah dramatis dari sebuah kampung seni muda kecil di ujung pulau kepala ayam yang tepat berada di lintang lintas garis khatulistiwa.
Tarakan begitu kecil, sehingga pimpinan dimana tempat ku berhasil mendapatkan salary pernah berkata dengan lantang, "saking kecilnya kota ini, memakan waktu -+45 menit untuk mengelilinginya!", bisa dibayangkan seperti apa jika sebuah informasi sekecil apapun semua manusia yang ada di kota ini dapat mengetahuinya.
Apa yang telah dilakukan oleh Abodmu bukanlah sesuatu langka karena waktu dimana kita hidup saat ini segalanya telah terbuka dengan lebar, informasi yang dihasilkan Abodmu merupakan bagian terkecil dari yang terbesar yang bisa kalian pungut sendiri dengan leluasa.
Di hari libur lalu merupakan hari yang masuk dalam catatan perjalanan Abodmu yang baru seumur jagung. Pada 24 awal tahun tepatnya, Abodmu mendapat kesempatan untuk lebih memekakkan medianya agar lebih jauh terdengar. Kesempatan datang dari kawan seperjuangan yang bertugas dibelakang pemancar terbesar dan terlegal kepunyaan Indonesia, dimandatkan oleh Pro.II dan melayanglah suara dengan bebasnya.
Tepat jam 04.50 PM aku tiba dipelataran parkir RRI Tarakan memenuhi undangan kawan (Chandra) untuk melakukan sebuah acara bincang santai yang akan dilakukan secara On Air (red: di udara!?) dengan tema Youngers Profesional, sebuah sesi dimana akan terjadi obrolan santai/ringan antara Chandra (penyiar) dan tamu (youngers) berkenaan dengan aktifitas yang dilakukan si tamu yang berhubungan dengan sesuatu yang lebih independen dan orisinal, dan itu yang akan kami lakukan disini menyangkut langsung dengan Abodmu zine.
Masuk ruangan langsung disambut pertanyaan "mana titipan ku?", ternyata Diti (kawan juga yang kebetulan satu divisi dengan Chandra) menagih udut yang sebelumnya telah dia sampaikan melalu short message service. Ruangan kedap suara yang begitu nyaman, music dan full inter-networking membuat ku cukup betah dengan sesi ini.
Acara di mulai tepat pukul 05.00 PM waktu setempat. Pertanyaan dan jawaban silih berganti mulai terlewati, hingga terputus dengan Berdiri Teman yang di ambil dari Close Head band veteran dari Bandung dengan lirik yang cukup mengena, bincang kembali terputus dengan Keterpurukan Jiwa dari salah satu band lokal sendiri bernama Identity Crisist, dan akhirnya terhenti sepenuhnya dengan Semua Tanpa Kata yang kembali di ambil dari produk lokal, Haricerah karena setelah ini sudah waktunya Diti yang berada dibelakang perangkat audio bertenaga pancar maksimal ini hingga satu jam kedepan.
Penutup dilakukan dengan duduk santai menikmati soft drink beraroma wangi dari Chandra. Thanks very fuckin much my bro!
Abodmu zine On Air @ Pro.II FM (RRI) Tarakan
Sunday Jan, 24 2010
start 05.00 PM till 06.00 PM
Author: Chandra
Guess: Selfak
Post a Comment